Legenda Laowomaru
Di Nias, ternyata juga terdapat kepercayaan bahwa rambut adalah pusat
kekuatan. Konon Raja Labao Maros dari Nias memiliki kekuatan fisik luar
biasa. Demikian awal cerita tentang Labao Maros [sic] dalam buku Rambut Anda, masalah, perawatan, dan penataannya karya Kusumadewi (2003:24).
Cerita serupa ditranskripsi J.P. Kleiweg de Zwaan tahun 1911 (Frazer, 1923:273-4; Telaumbanua, 1993:58). Zwaan berkisah perihal Laubo Maros
[sic]. Suatu ketika terjadi bencana alam di Sulawesi. Sebuah desa
luluh-lantak. Kepala desa bernama Laubo Maros beserta sejumlah warga
yang selamat meninggalkan desa. Mereka berlayar sampai ke Pulau Nias.
Di dalam rombongan terdapat bibi dan paman Laubo Maros. Laubo Maros
jatuh cinta pada bibinya. Dia menipu pamannya, meminta pamannya pergi
menyelidiki isi Pulau Nias. Ketika sang paman pulang, didapatinya Laubo
Maros tengah bermesraan dengan istrinya. Sang paman marah dan berniat
membalas dendam. Maka, dia pergi meminta bantuan Pangeran Johor.
Selanjutnya, Laubo Maros diperangi Pangeran Johor. Dalam pertempuran,
selalu saja Laubo Maros menang. Namun, setelah rambutnya yang panjang
dipotong, kekebalan Laubo Maros hilang. Dia berhasil ditaklukkan dan
dibunuh. Para pengikut Laubo Maros yang masih setia melarikan diri,
mereka sampai dan kemudian bermukim di Hinako.
Sebelum Zwaan, tahun 1881 L.N.H.A. Chatelin telah pula mentranskripsi cerita tentang seorang keturunan Bugis bernama Laoŵömaru
(Kunst, 1939:6). Laoŵömaru datang dari daratan Sumatera. Di pantai
timur Nias dia menjadi bajak laut. Pada suatu hari Laoŵömaru berperang
melawan pasukan Sicho (Si Djohor). Karena kalah, dia
meninggalkan pantai timur, berlayar mengelilingi ujung utara Pulau Nias,
dan akhirnya sampai serta bermukim di Hinako.
Sejarah Kolektif
Dalam khazanah cerita rakyat Nias, cerita Labao Maros (versi Kusumadewi) atau Laubo Maros (versi Zwaan) atau Laoŵömaru (versi Chatelin) merupakan cerita berbentuk legenda (Zebua, 2010:158). Legenda (legend)
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sang empunya cerita
sebagai suatu kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi (Bascom,
1984:11; Danandjaja, 1984:66).
Legenda tidak dianggap suci, ditokohi manusia yang adakalanya
mempunyai sifat luar biasa, dan sering kali dibantu makhluk ajaib.
Tempat terjadi legenda di dunia, seperti yang kita kenal kini, waktu
terjadinya belum begitu lampau. Legenda sering dipandang sebagai sejarah
kolektif atau sejarah masyarakat (folk history), walaupun mengalami distorsi karena sejarah itu tidak tertulis. Legenda dibedakan dengan mite.
Mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap
benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mite
ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa. Mite terjadi di dunia
lain, atau di dunia yang bukan seperti yang kita kenal sekarang, terjadi
pada masa lampau. Sedangkan dongeng (folktale) juga mirip mite, tetapi tidak dianggap benar-benar terjadi, serta tidak terikat oleh waktu dan tempat.
Di pantai timur Nias, tujuh kilometer dari Gunungsitoli ke arah Gidö, di Desa Fodo, terdapat Tögi Laoŵömaru. Gua (tögi) ini menyimpan kisah Laoŵömaru. Laoŵömaru dipercaya sebagai orang kuat, kebal, memiliki öba
(ilmu magik), dan berambut gondrong. Orang Nias masa kini lebih
mengenal legenda Laoŵömaru versi Sundermann, ketimbang versi Chatelin
ataupun Zwaan. Legenda versi Sundermann terdapat dalam Realiënboek.
Menurut Sundermann (1923:28-30), Laoŵömaru yang berkesaktian kebal
adalah anak dari Lahari. Dia menjadi bajak laut, bermukim di sebuah gua
di Fodo. Laoŵömaru memiliki seekor ayam jago. Ayam tersebut selalu
berkokok, memberi tanda kepada Laoŵömaru bila ada perahu atau kapal
melintas di sekitar gua kediaman Laoŵömaru.
Dengan kesaktiannya, Laoŵömaru pernah berusaha menarik gunung
menyeberang laut [versi lain mengatakan, dia ingin menyatukan Pulau Nias
dan Sumatera], tetapi usaha tersebut gagal. Sering Laoŵömaru diperangi,
tetapi dia selalu menang. Barulah ketika istrinya yang bernama Sihoi
diancam akan dibunuh, Laoŵömaru memberitahukan rahasia kekebalannya. Di
kepalanya ada sembilan rambut kawat yang mirip jarum. Setelah rambut itu
dicabut, barulah Laoŵömaru berhasil dikalahkan, dan akhirnya dibunuh.
Dari beberapa versi yang ditranskripsi pada waktu berbeda, terlihat
dualisme asal-usul Laoŵömaru. Dalam transkripsi tahun 1881 (versi
Chatelin) dan tahun 1911 (versi de Zwaan) terindikasi bahwa Laoŵömaru
berasal dari Bugis. Namun, transkripsi tahun 1923 (versi Sundermann)
disebutkan dia keturunan Lahari. Hikayat Laoŵömaru berbentuk hoho
yang ditranskripsi Zebua (1978:70-71) juga menyebutkan Laoŵömaru adalah
keturunan Lahari. Dalam cerita rakyat Nias, diketahui Lahari Sifusö
Kara adalah salah satu putra Sirao. Ini menunjukkan Laoŵömaru berasal
dari Nias.
Dengan demikian, berkaitan dengan asal-usul Laoŵömaru, ternyata
legenda ini mengandung dua versi sejarah masyarakat, dari Bugis dan dari
Nias. Artinya, legenda Laoŵömaru memiliki dua kolektif pendukung, baik
keturunan leluhur Bugis maupun leluhur Nias. Cerita rakyat ini secara
kronologis mengindikasikan adanya difusi keturunan etnis Bugis dan etnis Nias di Tanö Niha dahulu kala.
2 komentar:
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Ok
Posting Komentar